Senin, 09 Oktober 2017

PROPANOLOL


Propranolol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi sejumlah masalah pada jantung. Obat ini dapat membantu mencegah ritme jantung yang tidak normal pada penderita aritmia, melindungi jantung dari serangan jantung, meredakan nyeri dada pada penderita angina, dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Propranolol masuk ke dalam kelompok obat penghambat betaadrenoseptor. Obat ini memiliki efek pada pembuluh darah dan jantung. Propranolol dapat menurunkan aktivitas otot jantung sehingga detak dan tekanan jantung akan menjadi lebih rendah.
Propranolol juga bisa digunakan untuk mencegah serangan migrain. Selain itu, obat ini juga dapat meredakan gejala menggigil dan detak jantung cepat pada penderita gangguan tiroid dan gangguan kecemasan.

MEKANISME KERJA
Beta  blocker memblok betaadrenoseptor. Reseptor ini diklasifikasikan menjadi reseptor beta1  dan  beta2.  Reseptor beta1  terutama terdapat pada jantung sedangkan reseptor beta2 banyak ditemukan di paruparu, pembuluh  darah  perifer,  dan  otot  lurik. Reseptor beta2 juga dapat ditemukan di jantung, sedangkan reseptor beta1 juga dapat dijumpai pada ginjal. Reseptor beta juga dapat ditemukan di otak.
Stimulasi reseptor beta pada otak dan perifer akan memacu penglepasan neurotransmitter yang  meningkatkan aktivitas system saraf simpatis. Stimulasi reseptor beta1 pada nodus sinoatrial dan miokardiak meningkatkan  heart  rate  dan  kekuatan kontraksi. Stimulasi reseptor beta pada ginjal akan menyebabkan penglepasan rennin, meningkatkan aktivitas system rennin angiotensinaldosteron. Efek akhirnya adalah peningkatan cardiac output, peningkatan tahanan perifer dan peningkatan sodium yang diperantarai aldosteron dan retensi air.
Terapi   menggunaka betablocker   akan mengantagonis semua efek  tersebut sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Betablocker yang selektif (dikenal juga sebagai cardioselective betablockers), misalnya bisoprolol, bekerja pada reseptor beta1, tetapi tidak spesifik untuk reseptor beta1 saja oleh karena itu penggunaannya pada pasien dengan riwayat asma dan bronkhospasma harus hati hati. Betablocker yang nonselektif (misalnya propanolol) memblok reseptor beta1 dan beta2.
     Betablocker diekskresikan lewat hati atau ginjal tergantung sifat kelarutan obat dalam air atau   lipid. Obatobat   yang   diekskresikan melalui hati biasanya harus diberikan beberapa kali dalam sehari sedangkan yang diekskresikan melalui ginjal biasanya mempunyai waktu paruh yang lebih lama sehingga dapat diberikan sekali dalam sehari. Betablocker tidak boleh dihentikan mendadak melainkan harus  secara bertahap, terutama pada pasien dengan angina, karena dapat terjadi fenomena rebound.

EFEK SAMPING
Blokade reseptor beta2 pada bronkhi dapat mengakibatkan bronkhospasme, bahkan jika digunakan betabloker    kardioselektif. Efek samping lain adalah bradikardia, gangguan kontraktil miokard, dan tangakaki terasa dingin karena vasokonstriksi akibat blokade reseptor beta2 pada otot polos pembuluh darah perifer.
Kesadaran terhadap gejala hipoglikemia pada beberapa pasien DM tipe 1 dapat berkurang. Hal ini karena betablocker memblok sistem saraf simpatis yang bertanggung jawab untuk memberi peringatan“ jika terjadi hipoglikemia. Berkurangnya aliran darah simpatetik juga menyebabkan rasa malas pada pasien.

Mimpi   buruk   kadang   dialami,   terutama pada penggunaan betablocker yang larut lipid seperti  propanolol.  Impotensi  juga  dapat terjadi. Betablockers nonselektif juga menyebabkan peningkatan kadar trigilserida serum dan penurunan HDL.
SUMBER: 
Patrick, Graham. 1995. An Introductin To Medicinal Chemistry. New York: Oxford



   University Press.

pertanyaan
1. apakah pengaruh beta adrenoreseptor terhadap tubuh?
2.mengapa Betablockers non selektif menyebabkan peningkatan kadar 
   trigilserida serum dan penurunan HDL? 
3. jelaskan mekanisme penurunan tekanan darah pada beta-blocker ?
4. apa kontraindikasi dari propanolol?
5. berapa dosis yang baik untuk penggunaan propanolol?
6. apakah indikasi dari propanolol?
7. adakah interaksi obat antara propanolol terhadap obat lain?





12 komentar:

  1. saya ingin mencoba menjawab soal no 1: Golongan propanolol menghambat adrenoseptor beta (beta bloker) menghambat adrenoreseptor beta di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas, dan hati.dimana Penggunaan beta bloker pada anak masih terbatas.

    BalasHapus
  2. mekanisme penurunan rtekanan darah oleh beta bloker?
    Pembahasan:
    Berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian β-bloker dapat dikaitkan dengan hambatan reseptor β1, antara lain :
    1. Penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah jantung.
    2. Hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat penurunan produksi AT II.
    3. Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron adrenergik perifer dan peningkatan biosintesis protasiklin.

    BalasHapus
  3. No. 3, Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) menghambat secara kompetitif pembentukan angiotensin II dari prekursor angiotensin I yang inaktif, yang terdapat pada darah, pembuluh darah, ginjal, jantung, kelenjar adrenal dan otak.
    Angitensin II merupakan vaso‐konstriktor kuat yang memacu penglepasan aldosteron dan aktivitas simpatis sentral dan perifer. Penghambatan pembentukan angiotensin iI ini akan menurunkan tekanan darah. Jika sistem angiotensin‐renin‐aldosteron teraktivasi (misalnya pada keadaan penurunan sodium, atau pada terapi diuretik) efek antihipertensi ACEi akan lebih besar.
    ACE juga bertanggungjawab terhadap degradasi kinin, termasuk bradikinin menjadi fragmen tidak aktif, yang mempunyai efek vasodilatasi. Penghambatan degradasi ini akan menghasilkan efek antihipertensi yang lebih kuat.

    BalasHapus
  4. saya akan menjawab no 4 kontraindikasi:
    1. Penderita asma bronkial dan penyakit paru obstruktif menahun yang lain.
    2. Penderita asidosis metabolik (diabetes militus ).
    3. Penderita dengan payah jantung termasuk payah jantung terkompensasi dan yang cadangan kapasitas jantung kecil.
    4. Kardiogenik syok.

    BalasHapus
  5. 7. Adakah interaksi obat antara propanolol terhadap obat lain?
    -Aluminium hidrosida gel mengurangi absorpsi Propranolol didalam usus.
    -Etanol memperlambat absorpsi Propranolol
    -Fenitoin, fenobarbital dan rifampin mempercepat klirens Propranolol
    -Bila diberikan bersama klorpromazin akan menaikkan kadar kedua obat tersebut didalam plasma.
    -Klirens antipirin, lidokain dan teofilin akan berkurang bila diberikan bersama dengan Propranolol.
    -Simetidin akan mengurangi metabolisme Propranolol di dalam hati, memperlambat eliminasi dan meningkatkan kadar di dalam plasma.

    BalasHapus
  6. no 6 indikasi:
    1. Angina
    2. Aritmia
    3. Hipertensi
    4. Pencegahan Migrain

    BalasHapus
  7. no 5 dosis:
    Dewasa :
    Angina : oral 10 - 20 mg, 3 - 4 kali sehari, setiap 3 - 7 hari dosis dapat ditingkatkan.
    Aritmia : oral 10 - 20 mg, 3 - 4 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan bila diperlukan.
    Hipertensi : oral 20 mg, 3 -4 kali sehari atau 40 mg , 2 kali sehari, bila diperlukan dosis dapat ditingkatkan.
    Migrain : oral 20 mg, 3 - 4 kali sehari, bila diperlukan dosis dapat ditingkatkan.

    Anak-anak :
    Aritmia : oral 0,5 mg/kg BB perhari dibagi 3 - 4 kali pemberian.
    Hipertensi : 1 - 3 mg/kg BB/hari dibagi 3 kali pemberian.

    BalasHapus
  8. menurut saya untuk nomor 1 Ketika ada yang beriakatan dengan beta adrenoreseptor (agonis) maka dapat menurunkan aktivitas otot jantung sehingga detak dan tekanan jantung akan menjadi lebih rendah.

    BalasHapus
  9. no 7
    Interaksi Obat:
    1. Aluminium hidrosida gel mengurangi absorpsi Propranolol didalam usus.
    2. Etanol memperlambat absorpsi Propranolol
    3. Fenitoin, fenobarbital dan rifampin mempercepat klirens Propranolol
    4. Bila diberikan bersama klorpromazin akan menaikkan kadar kedua obat tersebut didalam plasma.
    5. Klirens antipirin, lidokain dan teofilin akan berkurang bila diberikan bersama dengan Propranolol.
    6. Simetidin akan mengurangi metabolisme Propranolol di dalam hati, memperlambat eliminasi dan meningkatkan kadar di dalam plasma.

    BalasHapus
  10. untuk jawaban nomor 2. Karena beta-blocker non selektif dapat larut dalam lipid sehingga dapat mempengaruhi kadar trigliserida yang menyebabkan peningkatan. Selain itu beta blocker non selektif juga mempengaruhi metabolisme lipid

    BalasHapus
  11. 6. Propranolol adalah obat beta-blocker dengan fungsi untuk menangani tekanan darah tinggi, detak jantung tak teratur, gemetar (tremor), dan kondisi lainnya. Obat ini digunakan setelah serangan jantung guna meningkatkan kesempatan bertahan hidup

    BalasHapus
  12. Saya akan coba jawab no. 4
     Asma, PPOK
     sinus bradikardia berat atau blok jantung 2 ° / 3 ° (kecuali pada pasien dengan fungsi alat pacu jantung buatan)
     Serangan jantung
     gagal jantung kongestif tidak terkompensasi
     hipersensitivitas
     gagal jantung yang jelas
     sindrom sinus sakit tanpa alat pacu jantung permanen
     hemangioma infantil
     bayi prematur dengan usia <5 minggu
     Bayi dengan berat <2 kg
     Asma atau riwayat bronkospasme
     denyut jantung <80 kali per menit
     Lebih besar dari tingkat pertama blok jantung
     gagal jantung dekompensasi
     Tekanan darah <50/30 mm Hg
     feokromositoma

    BalasHapus

ANTIHISTAMIN DAN TURUNANNYA

Histamin adalah Seny a wa n or m al y a n g ada dalam jarin g an tub u h ( sel mast & basofil ).  Berperan   thd   b erb a ga...